Kamis, 10 Oktober 2013

WALKING WITH CAVEMAN

WALKING WITH CAVEMAN
Evolusi manusia atau Anthropogenesis, merupakan bagian dari evolusi biologi yang mengenai munculnya homo sapiens. Ini merupakan subyek yang luas penyelidikan ilmiah yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana perubahan ini terjadi. Studi dari evolusi manusia meliputi berbagai ilmu pengetahuan, terutama fisik antropologi, linguistik dan genetika.Beberapa typological spesies Homo telah berkembang. Termasuk Homo erectus yang menghuni Asia danHomo neanderthalensis yang menghuni Eropa.
            Bagaimana asalusul manusia modern yang mendiami dunia modern sekarang ini. Tampak manusia begitu bervariasi baik dari ciri fisik maupun budaya. Pernahkah berpikir bahwa segala manusia modern ini berasal dariAfrika? Dimulai dengan serangkaian gejolak alam menstimulasi evolusi. Primata-primata purba bernasib baik di sini dan bernasib buruk di belahan lain. Sebagian menjadi monyet, sebagian lagi menjadi manusia, sebagian lagi menjadi babon, bonobo, gorila, dan seterusnya. Bagaimana drama evolusi manusia sesungguhnya ini?



HASIL PENEMUAN DAN PENDAPAT PARA AHLI
            Tampak manusia begitu bervariasi baik dari ciri fisik maupun budaya. Pernahkah berpikir bahwa segala manusia modern ini berasal dariAfrika? Dimulai dengan serangkaian gejolak alam menstimulasi evolusi. Primata-primata purba bernasib baik di sini dan bernasib buruk di belahan lain. Sebagian menjadi monyet, sebagian lagi menjadi manusia, sebagian lagi menjadi babon, bonobo, gorila, dan seterusnya. Bagaimana drama evolusi manusia sesungguhnya ini?
            Pada Mulanya Adalah Hominid, Ciri Hominid adalah bipedal dan berjalan dengan dua kaki. Keuntungan dari jalan dengan dua kaki adalah mereka bisa mengawasi predator dan mangsa mereka sama baiknya. Dengan tangan yang bebas dari tanah mereka juga bisa memasok makanan ke sarang lebih banyak. Dengan demikian mempengaruhi perkembangan fisik mereka. Dan berkembang terus lebih baik. Sistem bipedal juga hemat energi dibanding dengan berjalan dengan empat kaki (Rodman & Henry , 1980)
            Simpanse memiliki garis evolusi lebih dekat ke manusia daripada gorilla, titik perpisahannya ada pada hominid tertua yang pernah di temukan saat ini (sahelantropus tchadensis 7 juta tahun lalu), sedangkan homo erectusmasanya berbeda jauh dari leluhurnya sendiri (2-1 juta tahun lalu).
            Charles Darwin – The Descent of Man (1871), Darwin mengeluarkan dua hipotesis. Pertama, dia menunjuk Afrika sebagai tanah leluhur manusia berdasarkan kemiripan anatomi simpansedan gorila. Kedua, ia mensyaratkan bahwa bisa dianggap sebagai manusia adalah bipedal (melangkah dengan dua kaki). Kenapa harus bipedal?. Hipotesa Darwin ini waktu itu lemah, karena tidak ada fosil yang pernah di temukan di Afrika. Lagi pula hipotesis kulit putih berasal dari anak cucu orang Afrika sulit di terima pada jaman itu.
            Fosil vs Jam Molekuler, Di tahun 1961, antropolog Simons dan Philbeam mengajukan hipotesis bahwa hominid sudah ada sejak 30-15 juta tahun lalu berdasarkan potongan gigi Ramaphitecus (Lewis , 1932). Di dekade yang sama, Paulingdan Zuckerkandl, meneliti asam amino pada hemoglobin dalam darah beberapa spesies sebagai leluhur bersama. Metode ini dinamakan jam molekular.
            Di Dekade 80-an, Pilbeam dan Andrew, menemukan ramaphitecus yang lebih lengkap bukan gigi semata, yang ternyata bukan bipedal dan hidup di pohon.Akhirnya terjadi kompromi antara kedua kubu, bahwa angka taksiran bergeser ke titik tengah (10-5 juta tahun lalu). Teori Darwin lantas diperbaiki, bahwa ciri hominid tidak mutlak muncul bersamaan.
            Antara Kera dan Hominid, Tiga belas juta tahun lalu, paling tidak dua dari sekian banyak leluhur bersama kera – manusia berpisah dari garis leluhur. Sekurangnya satu dari dua spesies menjadi leluhur gorila dan satu lagi menjadi leluhur bersama simpanse dan manusia. Delapan sampai enam juta tahun lalu, leluhur simpanse dan manusia berpisah, yang satu jadi simpanse modern, yang satu jadi hominid. Jadi kera afrika memang bukan leluhur manusia. Ibaratnya, simpanse adalah saudara kandung manusia dan gorilla adalahsepupu, berdasarkan faktor kedekatan evolusi.
Di tahun 2002 , terhitung 22 hominid di temukan. Beberapa diantaranya adalah :
-          Sahelantropus tchadensis (7-6 juta tahun lalu), diduga batas perpisahan antara leluhur manusia dan simpanse.
-          Orrorin tugunensis dan Ardiphitecus ramidus kaddabba (6-5 juta tahun lalu).
-          Ardiphitecus anamensis (5-4 juta tahun lalu).
-          Australophitecus aethipiocus, Garhi dan anggota genus homo tertua,Homo Rudolfensis (3-2 juta tahun lalu).
-          Periode kepunahan genus australophitecus dan malah jumlah genus homo bertambah (Homo Ergaster, Homo Habilis, Homo Erectus) (2-1 juta tahun lalu).
-          Homo antecessor, heidelbergensis, neanderthal dan homo sapiens (1 juta tahun lalu).
            Pertanyaannya adalah, bagaimana muncul sedemikian banyak hominiddalam tempo tujuh juta tahun (akan kembali ke lagu lama, satu daratan besar yang berpisah karena gerakan tektonik).
Antara Australopitecus – Homo
Richard Leakey, The Origin of Human Kind (1994) mengemukakan dua sketsa tentatif.
Dari Australopitecus Afarensis – Australopitecus Afrikanus – Homo habilis – homo erectus – homo sapiens.
Homo hipotetis – Homo habilis – Homo erectus – Homo sapiens.
            Perdebatan sengit muncul setelah proses dari homo erectus menjadi homo sapiens di tandai fosil hominid yang bertebaran di Asia dan Eropa. Hipotesis pertama adalah multiregional, dimana homo sapiens muncul dari homo erectus yang tinggal di lokasi yang terpisah sejak meninggalkan afrika 2 juta tahun lalu. Oleh karena itu homo sapiens tidak melulu muncul dari Afrika. Tapi hipotesis ini kandas setelah di ketahui fosil homo sapiens lebih tua 40.000 tahun dari Neanderthal. Dan sudah pastineanderthal bukan leluhur homo sapiens.
            Jadi, Homo Erectus yang di temukan di Indonesia seperti Homo wajakensis, Homo soloensis, etc.. dan juga Homo Erectus yang di temukan di Tiongkok itu bukan leluhur manusia modern. Karena ada dua “kloter”migrasi dari Afrika. Dua juta tahun lalu adalah pergerakan Homo Erectus. Sedangkan enam puluh ribu tahun lalu adalah leluhur manusia modern sekarang ini.
            Mereka bergerak keluar dari Afrika dan menyebar ke segala penjuru secara bertahap ke Eropa dan Asia daratan. Di Tiongkok dan sekitarnya mereka bergerak lagi ke selatan dan terus ke utara (Siberia). Dari Siberia mereka menyeberangi selat Berring yang hanya sekian kilometer jaraknya dari benua Asia (Russia Modern) dan Amerika (Alaska Modern).
            Bangsa Indian ini pun berkembang menjadi berbagai suku dengan ciri fisik, iklim dan budaya tersendiri. Jadi sebelum Darwin atau bahkanVespuci dan Columbus menemukan benua Amerika. Manusia kuno telah menemukan benua Amerika walau tanpa sengaja dan terdorong mencari tempat yang lebih baik.
            Sementara itu Homo Sapiens bergerak ke selatan, ke Yunan, Thailand, Malaya dan lantas Nusantara. Ini yang menjadi cikal bakal orang Indonesia modern. Homo sapiens gelombang kedua ini bernasib lebih baik dari homo Erectus gelombang pertama.
Out of Africa
            Wallace dan Wilson menemukan bahwa melalui riset biologi molekular bahwa materi genetik modern berasal dari seorang ibu yang hidup 200.000-150.000 tahun lalu di Afrika. Penelitian di lakukan terhadap mitokondria, bagian sel yang bertanggung jawab terhadap pasokan energy terhadap sel. Dan mitokondriahanya diwariskan dari ibu. Dan model genetiknya di namakan Mitochondrial Eve. Eva aka Hawa ini jangan di bayangkan hanya hidup dengan seorang pria (adam) tapi bagian dari populasi yang terdiri dari 10.000 orang.
            Mei 2001, hasil riset menunjukkan bahwa dari 12.000 lelaki bahan genetik yang diteliti menunjukkan bahwa manusia di asia timur berasal dariAfrika bukan dari komunitas hominid lokal.



2.3       PERKEMBANGAN TERHADAP PENELITIAN EVOLUSI
            Pengetahuan memang tak ada habisnya mengungkap misteri kehidupan. Namun ternyata masih ada saja mata rantai terputus alias missing link yang hadir di antara teori yang diciptakan para ilmuwan kita. Berikut ada 10 mata rantai terputus seputar evolusi manusia yang belum dapat ditemukan pemecahannya.

1.      Neanderthal
Dikenal sebagai mahluk yang tahan pada hawa dingin, Neanderthal terlihat memiliki asal muasal yang berbeda dari manusia modern. Namun di beberapa hal mereka memiliki kesamaan dengan kita, misalnya mereka menguburkan orang mati, merawat sesamanya yang sakit, dan bahkan juga menguasai bahasa dan musik. Ilmuwan masih terus berusaha memecahkan missing link ini dengan meneliti genomnya.

2.      Cro-Magnon
Manusia ini terlihat sangat identik dengan manusia modern, hidup di Eropa antara 35.000-10.000 tahun lalu. Lukisan di gua mereka serta pahatan yang dibuat dikenal sebagai contoh karya seni yang dibuat oleh manusia prasejarah.




3.      Homo floresiensis
Selama berabad-abad, mitologi mengatakan bahwa ada mahluk menyerupai manusia namun berukuran lebih kecil yang disebut Ebu Gogo. Sangat sulit dipercaya bahwa mereka sungguhan ada, sampai pada tahun 2003 lalu ilmuwan menemukan fosilnya di Indonesia.

4.      Homo erectus
Salah satu mitos paling terkenal mengenai spesies ini adalah, para lelakinya sering beradu tengkorak kepala sampai pecah untuk berebut perempuan. Homo erectus secara umum dipercaya sebagai nenek moyang langsung dari manusia modern, juga sebagai hominid pertama yang hidup di gua serta mengenal api.




5.      Homo ergaster
Ilmuwan tidak bisa memutuskan apakah benar hominid asal Afrika ini adalah moyang awal manusia modern yang gagal. Mereka memiliki tengkorak kepala yang lebih tipis dari manusia, tapi juga andal menciptakan alat dan menggunakan api.

6.      Homo habilis
Banyak ilmuwan yang yakin bahwa Homo habilis adalah rantai terputus antara hominid menyerupai kera seperti Lucy dan hominid yang lebih mirip manusia yang ekses setelahnya. Mereka memiliki tangan panjang seperti kera tapi berjalan dengan dua kaki dan mampu menciptakan alat-alat kasar.

7.      Paranthropus bosei
Ini adalah spesies yang tidak terlalu pilih-pilih dalam hal makanan. Mereka terpisah dari jalur silsilah yang menuju ke manusia modern sejak 3 juta tahun lalu. Mereka hidup berdampingan dengan nenek moyang kita selama  beberapa juta tahun, tapi mati akibat gagal beradaptasi dengan pola makannya.



8.      Paranthropus aethiopicus
Hominid menyerupai kera ini berjalan dengan dua kaki, hidup antara 2,8-2,2 juta tahun silam. Berdasar dari pengukuran tengkorak kepalanya, ilmuwan menyimpulkan bahwa spesies ini memiliki otak ukuran dewasa yang terkecil di antara otak hominid yang pernah ada.

9.      Australopithecus africanus
Spesies asal Afrika ini adalah nenek moyang Lucy yang lebih awal, hidup di Afrika Selatan sekitar 2-3 juta tahun lalu. Ukuran otaknya lebih besar dari Lucy. Fitur tulang wajahnya juga lebih mirip manusia.

10.  Australopithecus afarensis
Yang paling terkenal dari spesies ini adalah Lucy, fosil wanita dewasa yang ditemukan tahun 1974. Dinamai Lucy karena terispirasi dari lagu Beatles. Lucy hidup sekitar 3,18 juta tahun silam dan mampu berjalan dan berlari dengan dua kaki.
            Terungkap, perubahan iklim mendorong evolusi manusia dengan cara memaksa mereka beradaptasi untuk mengubah kondisi yang ada dan bermigrasi ke daerah baru. Peneliti menemukan, jauh dari kata menghambat perkembangan, periode saat Bumi mendingin atau menghangat terbukti sangat menguntungkan.
            Tak hanya memaksa manusia bermigrasi, perubahan iklim juga memaksa manusia berevolusi secara budaya dengan mendorong manusia belajar bekerjasama.
            Para ahli dari National History Museum dan Cambridge University berhasil mengidentifikasi lima kunci periode pergeseran perubahan iklim yang mempercepat evolusi sosial dan genetik manusia.
            Evolusi pertama terjadi pada dua juta tahun silam saat periode kekeringan panjang terjadi di mana menghasilkan manusia awal yang beradaptasi untuk berlari dan berburu. Kemudian selama zaman es pada 450 ribu tahun silam di saat manusia diyakini terbagi dalam tiga kelompok.
            Manusia Eropa berevolusi menjadi Neanderthal dan manusia Asia mejadi Denisovan. Sisa manusia di Afrika menjadi manusia modern. Pada pekan ini, Royal Society akan memberikan detaol perihal hasil riset terbarunya ini. “Hal menariknya, adanya bukti evolusi manusia dan perubahan iklim memiliki hubungan erat selama ratus ribuan tahun,” ungkap Rhiannon Stevens dari Cambridge University seperti dikutip DM







Tidak ada komentar:

Posting Komentar