WALKING WITH
CAVEMAN
Evolusi manusia atau
Anthropogenesis, merupakan bagian dari evolusi biologi yang mengenai munculnya homo
sapiens. Ini merupakan subyek yang luas
penyelidikan ilmiah yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana perubahan
ini terjadi. Studi dari evolusi manusia meliputi berbagai ilmu pengetahuan,
terutama fisik antropologi, linguistik dan genetika.Beberapa
typological spesies Homo telah berkembang. Termasuk Homo
erectus yang menghuni Asia danHomo neanderthalensis yang menghuni Eropa.
Bagaimana asalusul manusia modern yang mendiami dunia modern
sekarang ini. Tampak manusia begitu bervariasi baik dari ciri fisik maupun
budaya. Pernahkah berpikir bahwa segala manusia modern ini berasal dariAfrika?
Dimulai dengan serangkaian gejolak alam menstimulasi evolusi. Primata-primata
purba bernasib baik di sini dan bernasib buruk di belahan lain. Sebagian
menjadi monyet, sebagian lagi menjadi manusia, sebagian lagi
menjadi babon, bonobo, gorila, dan seterusnya. Bagaimana drama evolusi
manusia sesungguhnya ini?
HASIL PENEMUAN DAN PENDAPAT PARA
AHLI
Tampak manusia begitu bervariasi baik dari ciri fisik maupun budaya. Pernahkah
berpikir bahwa segala manusia modern ini berasal dariAfrika? Dimulai dengan
serangkaian gejolak alam menstimulasi evolusi. Primata-primata purba bernasib
baik di sini dan bernasib buruk di belahan lain. Sebagian menjadi monyet,
sebagian lagi menjadi manusia, sebagian lagi menjadi babon, bonobo,
gorila, dan seterusnya. Bagaimana drama evolusi manusia sesungguhnya ini?
Pada Mulanya Adalah Hominid,
Ciri Hominid adalah bipedal dan berjalan dengan dua kaki.
Keuntungan dari jalan dengan dua kaki adalah mereka bisa
mengawasi predator dan mangsa mereka sama baiknya. Dengan tangan
yang bebas dari tanah mereka juga bisa memasok makanan ke sarang lebih banyak.
Dengan demikian mempengaruhi perkembangan fisik mereka. Dan berkembang terus
lebih baik. Sistem bipedal juga hemat energi dibanding dengan
berjalan dengan empat kaki (Rodman & Henry , 1980)
Simpanse memiliki garis evolusi lebih dekat
ke manusia daripada gorilla, titik perpisahannya ada
pada hominid tertua yang pernah di temukan saat
ini (sahelantropus tchadensis 7 juta tahun lalu), sedangkan homo
erectusmasanya berbeda jauh dari leluhurnya sendiri (2-1 juta tahun lalu).
Charles
Darwin – The Descent of Man (1871), Darwin mengeluarkan dua
hipotesis. Pertama, dia menunjuk Afrika sebagai tanah leluhur
manusia berdasarkan kemiripan anatomi simpansedan gorila. Kedua,
ia mensyaratkan bahwa bisa dianggap sebagai manusia
adalah bipedal (melangkah dengan dua kaki). Kenapa
harus bipedal?. Hipotesa Darwin ini waktu itu lemah, karena
tidak ada fosil yang pernah di temukan di Afrika. Lagi
pula hipotesis kulit putih berasal dari anak cucu
orang Afrika sulit di terima pada jaman itu.
Fosil
vs Jam Molekuler, Di tahun 1961,
antropolog Simons dan Philbeam mengajukan hipotesis
bahwa hominid sudah ada sejak 30-15 juta tahun lalu berdasarkan
potongan gigi Ramaphitecus (Lewis , 1932). Di dekade yang
sama, Paulingdan Zuckerkandl, meneliti asam
amino pada hemoglobin dalam darah beberapa spesies sebagai
leluhur bersama. Metode ini dinamakan jam molekular.
Di Dekade 80-an, Pilbeam dan Andrew,
menemukan ramaphitecus yang lebih lengkap bukan gigi semata, yang
ternyata bukan bipedal dan hidup di pohon.Akhirnya terjadi kompromi
antara kedua kubu, bahwa angka taksiran bergeser ke titik tengah (10-5 juta
tahun lalu). Teori Darwin lantas diperbaiki, bahwa
ciri hominid tidak mutlak muncul bersamaan.
Antara
Kera dan Hominid, Tiga belas juta tahun lalu, paling tidak dua dari sekian
banyak leluhur bersama kera – manusia berpisah dari garis
leluhur. Sekurangnya satu dari dua spesies menjadi leluhur gorila dan
satu lagi menjadi leluhur bersama simpanse dan manusia. Delapan
sampai enam juta tahun lalu, leluhur simpanse dan manusia berpisah,
yang satu jadi simpanse modern, yang satu jadi hominid.
Jadi kera afrika memang bukan leluhur manusia.
Ibaratnya, simpanse adalah saudara
kandung manusia dan gorilla adalahsepupu, berdasarkan
faktor kedekatan evolusi.
Di tahun 2002 , terhitung
22 hominid di temukan. Beberapa diantaranya adalah :
- Sahelantropus
tchadensis (7-6 juta tahun lalu), diduga batas perpisahan antara
leluhur manusia dan simpanse.
- Orrorin
tugunensis dan Ardiphitecus ramidus kaddabba (6-5 juta tahun
lalu).
- Ardiphitecus
anamensis (5-4 juta tahun lalu).
- Australophitecus
aethipiocus, Garhi dan anggota genus homo tertua,Homo
Rudolfensis (3-2 juta tahun lalu).
- Periode
kepunahan genus australophitecus dan malah jumlah genus
homo bertambah (Homo Ergaster, Homo Habilis, Homo Erectus) (2-1
juta tahun lalu).
- Homo
antecessor, heidelbergensis, neanderthal dan homo sapiens (1
juta tahun lalu).
Pertanyaannya adalah, bagaimana muncul sedemikian banyak hominiddalam
tempo tujuh juta tahun (akan kembali ke lagu lama, satu daratan besar yang
berpisah karena gerakan tektonik).
Antara Australopitecus – Homo
Richard Leakey, The Origin of Human
Kind (1994) mengemukakan dua sketsa tentatif.
Dari Australopitecus
Afarensis – Australopitecus Afrikanus – Homo
habilis – homo erectus – homo sapiens.
Homo hipotetis – Homo
habilis – Homo erectus – Homo sapiens.
Perdebatan sengit muncul setelah proses dari homo
erectus menjadi homo sapiens di tandai
fosil hominid yang bertebaran di Asia dan Eropa. Hipotesis pertama
adalah multiregional, dimana homo sapiens muncul dari homo
erectus yang tinggal di lokasi yang terpisah sejak meninggalkan afrika 2
juta tahun lalu. Oleh karena itu homo sapiens tidak melulu muncul dari Afrika.
Tapi hipotesis ini kandas setelah di ketahui fosil homo sapiens lebih
tua 40.000 tahun dari Neanderthal. Dan sudah pastineanderthal bukan
leluhur homo sapiens.
Jadi, Homo Erectus yang di temukan di Indonesia seperti Homo
wajakensis, Homo soloensis, etc.. dan juga Homo Erectus yang di
temukan di Tiongkok itu bukan leluhur manusia modern. Karena ada
dua “kloter”migrasi dari Afrika. Dua juta tahun lalu adalah
pergerakan Homo Erectus. Sedangkan enam puluh ribu tahun lalu adalah
leluhur manusia modern sekarang ini.
Mereka bergerak keluar dari Afrika dan menyebar ke segala penjuru
secara bertahap ke Eropa dan Asia daratan. Di Tiongkok dan sekitarnya mereka
bergerak lagi ke selatan dan terus ke utara (Siberia). Dari Siberia mereka
menyeberangi selat Berring yang hanya sekian kilometer jaraknya dari benua Asia
(Russia Modern) dan Amerika (Alaska Modern).
Bangsa Indian ini pun berkembang menjadi berbagai suku dengan ciri
fisik, iklim dan budaya tersendiri. Jadi sebelum Darwin atau
bahkanVespuci dan Columbus menemukan benua Amerika. Manusia kuno
telah menemukan benua Amerika walau tanpa sengaja dan terdorong mencari tempat
yang lebih baik.
Sementara itu Homo Sapiens bergerak ke selatan, ke Yunan, Thailand,
Malaya dan lantas Nusantara. Ini yang menjadi cikal bakal orang Indonesia
modern. Homo sapiens gelombang kedua ini bernasib lebih baik
dari homo Erectus gelombang pertama.
Out of Africa
Wallace dan Wilson menemukan bahwa melalui riset biologi
molekular bahwa materi genetik modern berasal dari seorang ibu yang hidup
200.000-150.000 tahun lalu di Afrika. Penelitian di lakukan terhadap
mitokondria, bagian sel yang bertanggung jawab terhadap pasokan energy terhadap
sel. Dan mitokondriahanya diwariskan dari ibu. Dan model genetiknya di namakan Mitochondrial
Eve. Eva aka Hawa ini jangan di bayangkan hanya hidup
dengan seorang pria (adam) tapi bagian dari populasi yang terdiri
dari 10.000 orang.
Mei 2001, hasil riset menunjukkan bahwa dari 12.000 lelaki bahan genetik yang
diteliti menunjukkan bahwa manusia di asia timur berasal dariAfrika bukan
dari komunitas hominid lokal.
2.3
PERKEMBANGAN TERHADAP PENELITIAN EVOLUSI
Pengetahuan memang tak ada habisnya mengungkap misteri kehidupan. Namun
ternyata masih ada saja mata rantai terputus alias missing link yang hadir di
antara teori yang diciptakan para ilmuwan kita. Berikut ada 10 mata rantai
terputus seputar evolusi manusia yang belum dapat ditemukan pemecahannya.
1.
Neanderthal
Dikenal sebagai mahluk yang tahan
pada hawa dingin, Neanderthal terlihat memiliki asal muasal yang berbeda dari
manusia modern. Namun di beberapa hal mereka memiliki kesamaan dengan kita,
misalnya mereka menguburkan orang mati, merawat sesamanya yang sakit, dan
bahkan juga menguasai bahasa dan musik. Ilmuwan masih terus berusaha memecahkan
missing link ini dengan meneliti genomnya.
2.
Cro-Magnon
Manusia ini terlihat sangat identik
dengan manusia modern, hidup di Eropa antara 35.000-10.000 tahun lalu. Lukisan
di gua mereka serta pahatan yang dibuat dikenal sebagai contoh karya seni yang
dibuat oleh manusia prasejarah.
3.
Homo floresiensis
Selama berabad-abad, mitologi
mengatakan bahwa ada mahluk menyerupai manusia namun berukuran lebih kecil yang
disebut Ebu Gogo. Sangat sulit dipercaya bahwa mereka sungguhan ada, sampai
pada tahun 2003 lalu ilmuwan menemukan fosilnya di Indonesia.
4.
Homo erectus
Salah satu mitos paling terkenal
mengenai spesies ini adalah, para lelakinya sering beradu tengkorak kepala
sampai pecah untuk berebut perempuan. Homo erectus secara umum dipercaya
sebagai nenek moyang langsung dari manusia modern, juga sebagai hominid pertama
yang hidup di gua serta mengenal api.
5.
Homo ergaster
Ilmuwan tidak bisa memutuskan apakah
benar hominid asal Afrika ini adalah moyang awal manusia modern yang gagal.
Mereka memiliki tengkorak kepala yang lebih tipis dari manusia, tapi juga andal
menciptakan alat dan menggunakan api.
6.
Homo habilis
Banyak ilmuwan yang yakin bahwa Homo
habilis adalah rantai terputus antara hominid menyerupai kera seperti Lucy dan
hominid yang lebih mirip manusia yang ekses setelahnya. Mereka memiliki tangan
panjang seperti kera tapi berjalan dengan dua kaki dan mampu menciptakan
alat-alat kasar.
7.
Paranthropus bosei
Ini adalah spesies yang tidak
terlalu pilih-pilih dalam hal makanan. Mereka terpisah dari jalur silsilah yang
menuju ke manusia modern sejak 3 juta tahun lalu. Mereka hidup berdampingan
dengan nenek moyang kita selama beberapa juta tahun, tapi mati akibat
gagal beradaptasi dengan pola makannya.
8.
Paranthropus aethiopicus
Hominid menyerupai kera ini berjalan
dengan dua kaki, hidup antara 2,8-2,2 juta tahun silam. Berdasar dari
pengukuran tengkorak kepalanya, ilmuwan menyimpulkan bahwa spesies ini memiliki
otak ukuran dewasa yang terkecil di antara otak hominid yang pernah ada.
9.
Australopithecus africanus
Spesies asal Afrika ini adalah nenek
moyang Lucy yang lebih awal, hidup di Afrika Selatan sekitar 2-3 juta tahun
lalu. Ukuran otaknya lebih besar dari Lucy. Fitur tulang wajahnya juga lebih
mirip manusia.
10. Australopithecus afarensis
Yang paling terkenal dari spesies
ini adalah Lucy, fosil wanita dewasa yang ditemukan tahun 1974. Dinamai Lucy
karena terispirasi dari lagu Beatles. Lucy hidup sekitar 3,18 juta tahun silam
dan mampu berjalan dan berlari dengan dua kaki.
Terungkap, perubahan iklim mendorong evolusi manusia dengan cara memaksa mereka
beradaptasi untuk mengubah kondisi yang ada dan bermigrasi ke daerah baru.
Peneliti menemukan, jauh dari kata menghambat perkembangan, periode saat Bumi
mendingin atau menghangat terbukti sangat menguntungkan.
Tak hanya memaksa manusia bermigrasi, perubahan iklim juga memaksa manusia
berevolusi secara budaya dengan mendorong manusia belajar bekerjasama.
Para ahli dari National History Museum dan Cambridge University berhasil
mengidentifikasi lima kunci periode pergeseran perubahan iklim yang mempercepat
evolusi sosial dan genetik manusia.
Evolusi pertama terjadi pada dua juta tahun silam saat periode kekeringan
panjang terjadi di mana menghasilkan manusia awal yang beradaptasi untuk
berlari dan berburu. Kemudian selama zaman es pada 450 ribu tahun silam di saat
manusia diyakini terbagi dalam tiga kelompok.
Manusia Eropa berevolusi menjadi Neanderthal dan manusia Asia mejadi Denisovan.
Sisa manusia di Afrika menjadi manusia modern. Pada pekan ini, Royal Society
akan memberikan detaol perihal hasil riset terbarunya ini. “Hal menariknya,
adanya bukti evolusi manusia dan perubahan iklim memiliki hubungan erat selama
ratus ribuan tahun,” ungkap Rhiannon Stevens dari Cambridge University seperti
dikutip DM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar